Pada materi ini akan dijelaskan :
Wireless Fundamentals
• Frequency & Signal
• Tx Power & RX Sensitivity
• Wireless Modulation
Wireless Performance
• Data Rates
• SNR
• CCQ
• Frame vs HW-Frames
Mikrotik memiliki kemampuan untuk memanipulasi lebar pita kanal yang berpengaruh pada performance link Wireless (Interference & Troughput).
Supported Channel Width :
5 MHz Channels
10 MHz Channels
20 MHz wide channels
40MHz wide turbo channels
Pemilihan Channel Width (Wireless Band) yang tepat juga dapat meningkatkan ketahanan terhadap interferensi atau juga bisa meningkatkan troughput.
5 MHz channels Keuntungan :
Lebih fleksibel dan lebih tahan terhadap interferensi
Kerugian :
Penurunan Troughput
Data-Rate / 4
10 MHz channels Keuntungan :
Lebih fleksibel dan lebih tahan terhadap interferensi
Kerugian :
Penurunan Troughput
Data-Rates / 2
40 MHz channels Keuntungan :
Bisa mendapatkan Troughput yang besar ~80-90 Mbps
Kerugian :
Rentan Interferensi
TX Power & RX Sensitivity
Wireless Card memiliki spesifikasi TX Power dan RX Sensitivity yang bervariasi sesuai dengan kualitas dari card itu sendiri.
Tidak hanya pada kualitas, TX power dan RX sensitivity juga akan berubah sesuai dengan Band yang digunakan dan besar troughput yang melewati card tersebut.
TX Power & RX Sensitivity
Semakin besar troughput yang digunakan maka secara otomatis Card wireless akan menyesuaikan.
Biasanya TX power dan RX sensitivity akan secara bertahap diturunkan jika troughput yang melewati card tersebut semakin tinggi.
Wireless Modulation
Digital signal: 1,0,1,1,0,1,0,0
Modulasi adalah sebuah teknik dimana sebuah gelombang pembawa digunakan untuk membawa informasi dari satu tempat ke tempat lain. Di Wireless LAN gelombang analog digunakan untuk membawa informasi digital.
Elemen Gelombang baik itu amplitudo, fase, atau frekuensi, dimodifikasi sedemikian rupa sehingga informasi yang hadir pada gelombang dapat diuraikan di sisi penerima. Tiga jenis utama dari modulasi digital adalah:
Amplitude Shift Keying (ASK)
Phase Shift Keying (PSK)
Frequency Shift Keying (FSK)
Amplitude Shift Keying (ASK) – adalah modulasi yang melakukan modifikasi terhadap amplitudo dari sebuah gelombang.
Phase Shift Keying (PSK) - merupakan skema modulasi digital yang mengirimkan data dengan mengubah atau memodifikasi fase sinyal gelombang pembawa.
Frequency Shift Keying (FSK) - adalah skema di mana informasi digital dikirimkan melalui perubahan frekuensi diskret gelombang pembawa. FSK termudah adalah FSK biner (BFSK). BFSK harafiah berarti menggunakan sepasang frekuensi diskrit untuk mengirimkan biner (0s dan 1s).
Data Rate
Pada komunikasi Wireless Lan terdapat parameter “Data Rate” yang melambangkan kemampuan atau kapasitas transfer data dari komunikasi wireless tersebut.
Setiap satuan Data Rate menggunakan modulasi wireles yang berbeda, yaitu menggunakan teknik modulasi yang sudah disebutkan sebelumnya.
Semakin besar Data Rate maka semakin kompleks modulasi yang digunakan.
802.11b 1, 2, 5.5, 11 Mbp
802.11a/g 6, 9, 12, 18, 24, 36, 48, 54 Mbps 802.11n Up to 100 ~ 200 Mbps
Wireless Performance
Performance dari wireless link sangat bergantung dari kualitas signal yang didapatkan dari link wireless tersebut. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi :
• Interferensi
• Freznel Zone
• Visual LOS
• dll
Parameter Data rate pada Wireless Lan tidak melambangkan secara harafiah dan pasti seberapa besar troughput dari wireless link tersebut. Karena data rate akan berubah secara dinamis sesuai dengan kondisi signal dan situasi di sekitar perangkat.
Lebih mudahnya Data Rate adalah kemampuan maksimal troughput untuk komunikasi data half-duplex atau komunikasi satu arah. Untuk komunikasi dua arah atau Full-Duplex biasanya adalah setengah dari Data Rate (simetric Full Duplex).
802.11n – 20 Mhz Single Chain
Performance maksimal dari wireless standard 802.11n Single Chain yang menggunakan lebar kanal 20Mhz :
• 25 ~ 50 Mbps Half Duplex Menggunakan modulasi :
• 802.11n 20Mhz Single Chain : BPSK, QPSK
• 25Mbps Full Duplex dan 50Mbps Half Duplex Disupport hanya pada card berstandard 802.11N. Lebih stabil dibandingkan dengan standar 802.11a/g
SNR – Signal to Noise Ratio
Sebuah wireless link yang menggunakan frekuensi tertentu akan menerima apa pun yang ditransmisikan, ditambah lagi kebisingan (gangguan) di sekitar perangkat.
Jika kekuatan transmisi secara signifikan lebih kuat dari kebisingan, maka perangkat dapat efektif mengabaikan kebisingan.
Jika sinyal yang diterima sebanding dengan kebisingan lingkungan sekitar, maka perangkat wireless tidak akan mampu membedakan sinyal dari perangkat lawan dengan kebisingan. Hal ini akan menyebabkan komunikasi wireless dan Data tidak berjalan dengan baik.
SNR adalah rasio perbandingan antara signal yang diterima dengan gangguan sekitar.
SNR - Test
Serangkaian tes dilakukan untuk menentukan dampak dari nilai SNR pada performance wireless dan juga berpengaruh pada kestabilan link terhadap beban link.
• > 40dB SNR = Excellent signal (5 bars), Cepat terkoneksi, troughput maksimal dan stabil.
• 25dB to 40dB SNR = Very good signal (3 - 4 bars), Terkoneksi baik, troughput maksimal.
• 15dB to 25dB SNR = Low signal (2 bars), Terkoneksi baik, troughput tidak maksimal.
• 10dB - 15dB SNR = very low signal (1 bar), koneksi tidak terlalu stabil, troughput rendah.
• 5dB to 10dB SNR = no signal, koneksi sangat tidak stabil, troughput sangat rendah.
CCQ – Client Connection Quality
Client Connection Quality (CCQ) adalah nilai dalam persen yang menunjukkan efektifitas bandwidth yang digunakan terhadap bandwidth maksimum yang tersedia secara teoritis.
CCQ adalah nilai rata-rata perbandingan Tmin / Treal, yang bisa dihitung untuk setiap frame data yang dikirimkan, dimana Tmin adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengirim frame yang diberikan pada tingkat tertinggi tanpa pengiriman ulang
Sedangkan Treal adalah waktu yang diperlukan untuk mentransmisikan frame di kondisi nyata.
CCQ Performance
CCQ berbanding lurus dengan real troughput yang bisa didapatkan pada sebuah link wireless. Semakin bagus CCQ maka semakin tinggi troughput yang didapatkan.
Tetapi Signal strength yang bagus tidak menjamin mendapatkan troughput yang tinggi. Hal ini disebabkan di wireless memiliki 2 type signal strength yaitu :
• TX Signal Strength – signal dari perangkat yang diterima di perangkat lawan.
• RX Signal Strength – signal perangkat lawan yang diterima di perangkat tersebut.
Jika kedua type signal strength tidak sama (rata-rata seimbang) maka komunikasi wireless tidak akan berjalan dengan baik.
CCQ Performance
Untuk mendapatkan CCQ yang bagus ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi.
• Signal Strength yang bagus.
• SNR yang besar.
• Freznel Zone terpenuhi secara ideal.
• Bebas Interferensi.
Ada beberapa metode dan fungsi di mikrotik yang bisa digunakan untuk memperbaiki CCQ :
• Menggunakan protocol Nstreme dan Nstreme2 (RouterOS versi 5).
• Mengoptimalkan pengguaan parameter ACK-Timeout untuk link jarak jauh.
Frames vs HWFrames
o Wireless Retransmission adalah kondisi dimana wireless card mengirimkan frame data tetapi tidak menerima acknowledgment (ACK) frame balasan, Card akan mengirimkan ulang sampai mendapatkan balasan.
o Jika nilai parameter HW-Frames lebih besar dibandingkan dengan nilai Frames berarti wireless card melakukan banyak pengiriman ulang.
o Tidak berlaku jika protocol nstreme diaktifkan.
Komentar
Posting Komentar